Sabtu, 12 Maret 2011

Salahkah Bila,,,,

Ya Rabb...
Begitu panjang jalan hidup yang kulalui...
Satu demi satu ujian ku hadapi...
Satu demi satu luka ku obati...
Satu demi satu cinta datang slih berganti..
Rindu menyayat hati..
Namun...
Ku ikhlas ya Rabb,,,
Hadapi semua ini demi ridha-Mu...
Demi mendapatkan cinta-Mu...
Kini...
Cinta itu kembali hadir di hati...
Salahkah ku merindu ya Rabb???
Salahkah ku mengharap setetes cinta dari-Mu??
Jika salah,,,
Tegurlah aku dengan kelembutan cinta-Mu...
Agar ku tak rapuh...
Dan kembali terjatuh...
Tapi...
Jika kerinduan ini adalah karunia dari-MU...
Hadiah dari tiap liku hidup yang tlah kujalani...
Maka...
Ijinkanku meraih cinta ini di jalan-Mu...
Jangan biarkan ia pergi...
Dan menyisakan tangis...
Dalam kesetiaan penantianku...
Yang mengharap cinta kekasih yang mencinta-Mu...
Di jalan-Mu..
Read more >>

Aku pasti Bisa

Hidup ini memang penuh perjuangan dan harus diperjuangkan...
Inilah jalan hidupku,,,
Yang penuh ujian dan cobaan dalam sebuah penantian...
Mungkin,,,
Ini adalah perjalanan yang harus kulalui yang penuh dengan onak duri...
Sebagai pengorbananku mendapatkan cinta sejati dari Illahi Rabbi...
Ku pasti kuat hadapi semua ini...
Semangat ya Ukhti...
Allahu Akbar...
^__^...
Read more >>

Senin, 28 Februari 2011

Mutiara

*Hidup ini kenyataan yang nyata,bukanlah mimpi. Maka Bangun! Bekerja! Janganlah hidup dalam mimpi.
*Belajar itu perlu pengorbanan,perasaan,ketekunan,kesabaran,kontinuitas untuk mencapai ketuntsan belajar.
*ingatlah jangan biarkan waktumu hilang.dan jangan engkau lewatkan tanpa prestasi kemapmpuan belajar,usahamu,waktumu berharga dan bernilai untuk kelak di masa depn.
*kehidupan adalah tarikan nafas yang terhitung jumlahnya. setiap berlalu sekali tarikan, berkurang pula bilanganya. kematian adalah pintu,setiap orang pasti melaluinya.sungguh gaib apa yang terdapat dinelakang pintu itu.
Read more >>

Minggu, 27 Februari 2011

Rintihan Jiwa

Ya Allah…sungguh diri ini penuh dengan noda lumpur, tubuh ini belepotan dengan debu-debu dosa yang senantiasa menempel hingga lusuh badan ini. Sungguh tak kuasa wajah ini tengadah menatapMu, karena wajah ini penuh dengan coreng-coreng dosa. Ya Allah,,,hanya Engkau siapa yang tahu siapa diri ini, diri yang penuh dengan cela. Sungguh diri ini takut Kau tinggalkan, biarlah diri ini dilupakan manusia namun janganlah sampai diri Engkau tinggalkan. Jadi apakah diri ini kala Engkau tinggalkan.
Ya Robb pemilik jiwa yang lemah ini, sungguh diri ini hanya menggantungkan asa dan harap hanya padaMu. Sungguh tak ada guna gantungkan asa dan harap pada makhlukMu, sungguh rugilah serugi-ruginya diri ini kala pengharapan seutuhnya jatuh pada makhlukMu. Karena diri tahu bahwa Engkaulah the only one, tak bisa terganti. Sungguh ancamanMu sangat keras, manakala diri berharap pada selain Engkau maka Kau kan menyuruhku tuk pergi dari rumahMu tuk mencari rumah lain. Maka hendak kemana lagi diri ini kan mencarinya???
Sungguh sedih diri ini melihat ummat yang lebih sedih kala salah pada manusia ketimbang kala salah padaMu. Seakan mereka lebih mengutamakan makhlukMu ketimbang diriMu, padahal diatas itu semua sudah seharusnya Engkaulah segala muara. Sungguh sedih kala seorang anak manusia lebih sedih manakala tak bisa membahagiakan “pacarnya” ketimbang tak bisa bahagiakan orang tuanya, padahal sudah jelas bahwa mereka belumlah sah dan potensi dosa teramat sangat besar. Sebenarnya ridho orang tua adalah ridhoMu jua, tak jarang pula rela memilih sang “pacar” ketimbang orang tua. Sunggu mata mereka melihat dengan normal, namun hati mereka terbutakan oleh nafsu. Hingga tak mampu melihat mana yang benar dan mana yang salah.
Ya Robb…sungguh ummat ini sedang dicoba dengan segala kenikmatan, namun kenikmatan yang kadang melalaikan diri. Generasi muda sekarang teramat banyak jatuh di lembah hedonis, jatuh di jurang “pacaran” yang penuh bunga yang indah nun harum namun penuh dengan racun, ya…racun dosa. Entah harus bagaimana lagi agar generasi terselamatkan. Ditengah gencarnya senjata yang kian membuai mereka, dalih untuk memompa motivasi, malah memompa dosa.
Ya Robb…diri ini mencoba untuk sedikit-sedikit mengikis debu yang menempel dalam tubuh ini, namun diri ini hanyalah jiwa yang lemah oleh karena itu mohonlah kekuatan agar diri ini diberi keistiqomahan dalam membersihkan diri, sungguh diri ini banyak mau tapi diri ini sadar benar akan posisi. Sungguh betapa naif diri ini jika tak ingat diriMu, dimalam ini sungguh ingin menumpahkan air mata, sungguh berat rasa kala menguraikan setiap dosa yang terhimpun dalam jiwa yang lemah, sungguh kertas ini telah penuh dengan coretan noda, bukanlah coretan amalan baik. Do’a qalbu tak bisa terbendung bak hujan yang deras di tengah gurun sahara. Sungguh sebuah nasyid dari hambaMu yang penuh syukur “Mupla” telah menggiring diri lebih dalam menyelami kedangkalan hati yang sudah keruh dengan pasir dosa, sungguh hati telah dangkal oleh proses erosi dosa yang kian besar. Namun ada satu keyakinan bahwasanya Engkau sesuai dengan prasangka hambaMu, sungguh kan indah manakala berhusnudzon atas segala pemberianMu.
Semoga diri ini tak kan menjadi orang yang merugi, seperti perkataan Ibnu Mas’ud “Tak ada yang lebih aku sesali daripada penyesalanku terhadap hari dimana ketika matahari tenggelam, sementara umurku berkurang tapi amalku tidak bertambah.” Insya Allah.
Read more >>

Perbedaan Antara Sahabat

Perbedaan, sahabat apa yang ada dibenak kita ketika mendengar kata perbedaan tadi? apakah itu sebagai bahan untuk dicela, bahan untuk disesali, bahan untuk dicemooh, bahan perpecahan, ataukah untuk disyukur? Sungguh hikmah apa yang terdapat dalam perbedaan itu sendiri, namun terkadang kita tak pernah dan bahkan seakan menutup mata akan indahnya sebuah perbedaan. Kadangnya kita bersuudzon dengan perbedaan, kita kadang memandang rendah orang yang berbeda, atau iri dengan perbedaan yang dimiliki oleh orang lain.
Sesungguhnya ketika kita melihat perbedaan itu sebagai sebuah keindahan, maka hidup ini akan terasa indah walaupun kita berhadapan dengan sesuatu yang tidak indah. Coba kita renungkan dengan segala perbedaan itu, bagaimana tidak indahnya Allah menciptakan perbedaan itu. Kalaulah Allah berkehendak menciptakan dunia ini semua seragam maka mungkin hidup ini akan terasa monoton dan membosankan, bayangkan ketika di dunia ini semua orang sama bagaimana kita dapat membedakannya dan mungkin kata “beda” sendiri tak akan dalam kamus perpustakaan otak kita.
Coba kita lihat sedikit perbedaan yang ada disekitar lingkungan kita, bisakah kita melihat perbedaan itu? Sudahkah kita melihat dalam diri kita sendiri? Adakah perbedaan dalam diri kita? Subhanallah…dalam diri kita pun sungguh banyak perbedaan, bagaimana tidak..coba kita lihat, perhatikan, renungkan setiap inci dari lekuk tubuh kita tentunya akan menemukan perbedaan-perbedaan yang mencolok yang kadang kita tidak menyadarinya atau bahkan tak mau menyadarinya?
Kita lihat hidung begitu indah dengan menghadap kebawah…bayangkan bagaimana jika lubang hidung itu menghadap ke atas…sungguh tak terbayang jadinya, itu berbeda dengan telinga, walau sama-sama berlubang tapi kok terpisah tempat dan menghadap ke pinggir…sungguh disitulah letak perbedaan…bentuk boleh sama berlubang namun dari letak, bentuk jua fungsi sangat berbeda…sungguh dalam tubuh kita pun berbeda satu sama lain, namun apakah hal itu membuat tubuh kita saling serang, saling mencemooh, atau saling iri, apakah tangan kiri kita protes ketika kita gunakan untuk bagian “pembersihan” sedangkan tangan kanan kita gunakan untuk yang bersih-bersih semisal makan? Rasanya tak pernah tangan kiri protes dengan melakukan mogok kerja tidak mau membersihkan sisa-sisa makan yang dikerjakan oleh tangan kanan kita.
Coba kita lihat ketika pelangi itu yang indah terlukis dilangit, bagaimana kita tak memperhatikannya dengan seksama, ataukah kita hanya memandangnya dengan hanya berdecak kagum tanpa meresapi apa sih yang bisa kita ambil dari pelangi itu? Sedikit hikmah yang bisa kita ambil adalah pelangi itu bisa menjadi indah karena adanya perbedaan, bagaimana tidak pelangi begitu jelas menampakkan perbedaan yang dimilikinya, namun justru dengan perbedaan itu pelangi menjadi sangat indah kita lihat.
Coba kita perhatikan rumah yang sedang kita tempati ini, tidakkah indah rumah ini, tidakkah begitu kokoh rumah kita sehingga kita bisa berteduh dari hujan dan panas, kita bisa beristirahat dengan tenang, bercengkrama dengan keluarga. Tidakkah kita perhatikan bahwasanya rumah itu juga terbangun dari perbedaan, bagaimana ketika batu dan pasir bersatu direkatkan oleh semen, ada juga kayu yang menopang bangun, demikian juga atap dan tak lupa cat yang menjadikan rumah itu berwarna.
Allah pun dengan begitu indah menciptakan setiap makhlukNya dengan berbeda-beda, dan dengan perbedaan itu hidup manusia menjadi indah namun terkadang disalah tempatkan dalam memuji keindahan perbedaan itu. Ya manusia diciptakan berbeda ada laki-laki ada juga perempuan ini kan sesuatu yang berbeda…dan jelas sangat berbeda, namun kadang anak manusia menyikapinya dan mengekspresikan keindahan perbedaan itu dinyatakan dengan mengungkapkan cinta “nafsu” dan berhubungan dengan kata “pacaran”, sungguh itulah penyikapan atas perbedaan yang salah kaprah.
Sungguh Allah sudah menerangkan dalam ayat cintaNya kepada kita semua “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. 49:13). Sudah jelaskan? ya kita itu ada untuk saling mengenal, namun bukan dengan cara yang tak sesuai, nah kalaulah mau bungkuslah perbedaan itu dengan bingkai yang begitu indah yang bernama pernikahan. Disitulah letak kita bisa menggali perbedaan yang begitu besar, saat dua insan bersatu dalam bingkai pernikahan maka perbedaan itu harusnya menjadi perekat yang kuat layaknya bangunan yang kokoh karena adanya perbedaan. Wallahu’alam
Read more >>

Kamis, 24 Februari 2011

Sahabat Seprti kepompong




"Persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu."
Persahabatan memang seringkali bagai proses metamorfosis kupu-kupu, karena setiap sahabat adalah "alarm hidup" bagi sahabatnya, dan dia adalah cermin bagi diri kita. Dia juga bisa menjelma menjadi "malaikat" dalam setiap episode kehidupan kita. Ia adalah "rembulan" yang seringkali menerangi di setiap lorong-lorong gelapnya malam. Ia adalah matahari di kala siang. Ia adalah payung ketika hujan. Dia ada ketika yang lain menghilang. Ia adalah orang yang selalu menjadikan kita lebih baik.
Sahabatku adalah mentari pagi yang mampu memberi energi bagi qalbu yang lemah. Sahabatku adalah setetes embun pagi yang mensejeterahkan bagi jiwa yang gersang. Sahabatku adalah sekuntum pohon nan rimbun yang senantiasa memberikan kesegaran bagi hati yang rapuh. Sahabatku adalah sebulir benih yang mampu menumbuhkan pohon-pohon keimanan dalam hati yang bimbang.
Sahabat adalah dua saudara kembar yang lahir dari rahim ibunda yang berbeda. Sahabat adalah orang yang selalu bersama dalam suka dan duka, mendukung setiap langkah kita di jalan kebaikan, dan dengan cinta senantiasa memberi masukan sepahit apapun untuk kemashalatan sahabatnya.
Sungguh, seorang sahabat adalah salah satu anugerah terindah yang DIA berikan. Bagiku, kehilangan seorang sahabat berarti kehilangan anugerah dariNYA. Dan sedikit pun aku tak sama sekali ingin kehilangan mutiara persahabatan yang telah terkalungkan di hati ini. Persahabatan sungguh sangat layak untuk kita perjuangkan, karena hidup tanpa persahabatan bagaikan syair tanpa melodi. Dunia akan terasa hambar tanpa rasa.
Teruntuk seorang sahabat, Tetaplah di sini, di satu sudut hatiku, meski nanti jarak dan waktu seringkali memisahkan kita, tapi sungguh tak kan ada yang mampu melepaskan untaian mutiara yang telah kita rajut bersama.
Read more >>

Cinta ini

Ya Aziz..........
Jika Cinta Adalah Ketertawanan
Tawanlah Aku Dengan Cinta Kepada-Mu
Agar Tidak Ada Lagi Yang Dapat
Menawanku Selain Engkau
Ya Rohim..........
Jika Cinta Adalah Pengorbanan
Tumbuhkan Niat Dari Semua Pengorbananku
Semata-mata Tulus Untuk-Mu
Agar Aku Ikhlas Menerima Apapun Keputusan-Mu
Ya Robbii..........
Jika Rindu Adalah Rasa Sakit
Yang Tidak Menemukan Muaranya
Penuhilah Rasa Sakitku
Dengan Rindu Kepada-Mu
Dan Jadikan Kematianku Sebagai
Muara Pertemuanku Dengan-Mu
Ya Robbii..........
Jika Sayang Adalah Sesuatu Yang Mempesona
Ikatlah Aku Dengan Pesona-Mu
Agar Damai Senantiasa Kurasakan
Saat Terucap Syukurku Atas Nikmat Dari-Mu
Ya Alloh..........
Jika Kasih Adalah Kebahagiaan
Yang Tiada Bertepi
Tumbuhkan Kebahagiaan Dalam Hidupku
Di saat Kupersembahkan Sesuatu Untuk-Mu
Ya Alloh..........
Hatiku Hanya Cukup Untuk Satu Cinta
Jika Aku Tak Dapat Mengisinya Dengan Cinta Kepada-Mu
Kemanakah Wajahku Hendak Kusembunyikan Dari-Mu
Ya Ar-Rahman.........
Dunia Yg Engkau Bentangkan Begitu Luas
Bagai Belantara Yg Tak Dapat Kutembus
Di Malam Yang Gelap Gulita
Agar Tidak Tersesat Dalam Menapakinya
Ya Ar-Rahhim…….
Berikan Alas Kaki Buat Hamba Agar Jalan Yg Kutapaki Terasa Nikmat
Meski Penuh Dengan Bebatuan Runcing & Duri Yang Tajam
Hamba Sadar Semua Ini Milikmu Dan Suatu Saat
Jika Kau Kehendaki Semuanya Akan Kembali Jua Kepada-Mu
Hamba pasrahkan kehidupan hamba kepada-Mu.
Read more >>

Shubuh tiba

Subuh.. Sayup-sayup kedengaran laungan azan tatkala hening pagi, laungan mengajak manusia untuk menunaikan solat,
itu sungguh merdu sekali. Namun, kemerduan suara itu seolah-olah mendodoikan aku yang sedang lena diulit mimpi. Aku sedar, aku dengar, aku tahu itu azan, laungan memanggilku menunaikan solat. Tapi, Dwi gabungan pakatan
kejahatan, syaitan dan nafsu terlebih dahulu memekakkan telingaku, disumbatnya rongga telinga itu dengan
bisikan-bisikan jijik, "Alangkah enaknya kalau kau teruskan tidurmu itu wahai manusia.. Tidurlah.. Kau penat bekerja
disiang hari, berhempas pulas berusaha untuk mencari sesuap nasi.. Apa salahnya kau berehat sedikit?"

Biasa dengar alasan ini? Bukankah ini alasan kalian juga wahai saudaraku? Usah tipulah. Aku manusia. Kau juga manusia.
Punyai kawan bernama syaitan.. Punyai hati bersalut nafsu. Tewas muslim itu pagi ini. Syaitan bukan setakat bertepuk
tangan, bersorak, menari, berguling, ketawa meraikan kecemerlangan mereka. Usaha mereka membuahkan hasil. Muslim tadi kembali menarik kulit babi yang tadinya terselak sedikit. "Biarlah.. Aku penatlah hari ini.."

Disatu tempat yang lain, sayup-sayup kedengaran laungan azan tatkala hening pagi, laungan mengajak manusia untuk
menunaikan solat itu sungguh merdu sekali. Kemerduan itu bagaikan hembusan yang amat kuat menerpa telingaku. Aku
sedar, aku dengar, aku tahu itu azan, laungan memanggilku menunaikan solat. Lalu, aku bingkas bangkit. Digosok-gosok
mata ini. Terkebil-kebil ke kiri. Terkebil-kebil ke kanan. Alhamdulillah. Syukur. Allah tiupkan roh ku kembali
pada tubuhku. Lenguh rasanya badan ini. Sengal di sini. Sengal di sana. Penatnya seharian berkerja semalam masih tak
hilang lagi. Pakatan tanpa senjata itu muncul lagi, Syaitan memulakan rutinnya seperti biasa. "Dah tahu penat, tidur sajalah...
Rehatkan dirimu dulu wahai manusia. Badanmu lenguh, penatmu masih belum hilang lagi. Tidurlah dulu.
Kemudian bangunlah semula." Arggghh!
Nafsu tidurku membuas lagi.
Mengantuknyaa. Biarlah. Aku impikan ganjaran 27 kali ganda itu. Aku impikan melalui titian sirat sepantas kilat.
Telapak kaki ini mencecah ke lantai simen yang sejuk. Burrr. Dinginnya. Ahh.
Pedulikan! Menujulah aku kerumah Allah yang satu.

Yang mana satu dikau wahai manusia?
Pilihlah. Kita serupa. Punyai nafsu.
Punyai kawan bernama syaitan. Tapi iman yang membedakan kita. Tinggi ke rendah??
Laratkah kita menjadi singa Allah yang mengaum sedangkan menghalang menguap pun tak mampu?? Sahabat2 seperjuangan, berapa byk nikmat Allah yg kita kecapi
hari ini?? Demi Allah! Semuanya tidak terhitung! Apalah salahnya dkorbankan saat kelazatan tidur di kala subuh utk
berjemaah?Ingat! Selangkah kita rapat padaNya seribu langkah Allah rapat pada kita. Allahu rabbi.
la usyriku bihi ahada!
Read more >>

Andai kehidupan Itu Cermin

Bila hidup itu cermin

Maka isyarat apa yang mampu menyiratkan hidup

Bahwa kehidupan itu adalah sosok kita

Atau.. sesosok kehidupan adalah penampakan dari wujud kita

Yang telah terpantulkan melalui lembar-lembar perjalanan

Maka,

Bila hidup itu cermin

Seharusnya kita lebih mengerti dan memahami hidup, apa dan bagaimana

Yang telah dan akan dilalui agar mampu menempatkan diri padanya

Bila hidup itu cermin

Seharusnya kita dapat bersentuhan lebih dekat padanya

Agar kita mengetahui dengan jelas benar

Segala kekurangan yang terpantul dari cermin itu

Namun, sayang

Kita sering menganggap bahwa hidup itu adalah cermin cembung

Yang selalu melebih-lebihkan kekurangan

Dan mengurang-ngurangkan segala kelebihan yang dimiliki

Atau kita sering menganggap bahwa hidup itu adalah cermin cekung

Yang selalu memberikan kekecewaan pada apa yang dipantulkannya

Dan menganggap cermin kehidupan adalah wujud yang lari dari kenyataan

Padahal kalau saja kita mampu merenungkan sejenak peristiwa yang telah kita alami,

Baik yang memalukan maupun yang menyenangkan adalah cerminan diri kita

Yang tak sempat kita cermati bahkan luput dari pandangan mata.

Cobalah mengerti, andai kita mampu melihat hidup ini seperti cermin datar

Yang setiap hari kita beraca padanya

Melihat noda hitam di wajah dengan jelas

Dan pelan-pelan mulai menutupinya dengan polesan bedak atau sekedar lotion,

Bukankah itu lebih mudah?

Berapa kali kita bercermin untuk sekedar memperindah penampilan jasad?

Namun,

Ketika itu, sudahkah kita bercermin dengan kehidupan,

Menutupi kehidupan dengan amal soleh yang kita perbuat

Dan menjadikan kelebihan sebagai jalan untuk dekat dengan-Nya

Sudahkah?

Atau memang kita malu untuk melihat segala kekurangan kita, melalui cermin kehidupan yang ada di depan mata?
Read more >>

Kamis, 03 Februari 2011

Janji Allah kepada orang yang menuntut ilmu

Buletin Dakwah Al-Kahfi Edisi 33 Tahun V/ 16 Mei 2009 / 20 Jumadil Awal 1430 H.

Siput dan semut bertemu
Tahukah kamu apa manfaat ilmu
Cacing dan cicak makan lezat
Janji allah tuk naikin derajat
Kata orang bijak, kesuksesan itu bisa diraih dengan ilmu. Kalau di pikir dan di hayati bener juga, kalau ilmu kita sama sekali gak ada gimana kita bisa sukses ya? Kadang belajar juga males banget, kalau dah mau ujian paling ngerepotin buat kopekan taw lihat temen aja deh.. tapi bagi yang rajin belajar, tenang aja bro! semua jadi heppy2 aja.
Lalu ada juga yang ngomong, “Tapi banyak loh? Orang yang gak sekolah bisa sukses, lah! Tu gimana ceritanya”. (Ayo? Siapa bisa jawab entar kita kasih donat). Emang bener kok, aku aja perna lihat orang miskin dan kelihatan bodoh banget tampangnya tapi kok bisa jadi orang sukses ya? Banyak yang bilang dia pake jimat taw sejenisnya. Tapi gak loh? Ternyata dia gak berhenti untuk berusaha dan berdoa.
Allah sudah berulangkali mengatakan bahwa, "Ia tidak lihat hasil yang telah kita capai, tapi Dia lihat apa yang kita usahakan”. Jelas dong orang yang kelihatan miskin dan bodoh itu bisa sukses, karena kerjaannya tiap hari usaha dan berdoa. Harta yang melimpah, mobil yang menumpuk, uang yang menggunung tidak membuat kita bisa sukses seumur hidup kalau kita melupakan usaha dan doa.
Di dalam usaha, ada sebuah ilmu yang diterapkan. mau tahu apaan? Ilmu keyakinan akan sebuah kesuksesan. banyak orang tidak bersekolah karena malas, bosan, atau gak ada uang. Kebanyakan anak yang gak sekolah karena terhalang sama yang namanya uang, dia akan berusaha sekuat tenaga agar ia bisa belajar di tiap waktu walaupun gak masuk ruang kelas, gak lihat bapak-ibu guru taw gak bisa kenalan sama temen2 yang kece-kece, tapi kalau ia berusaha belajar yakin Allah pasti akan kasih kesuksesan itu.
Beberapa kemampuan yang harus di latih biar berilmu dan sukses bro.. jangan di lewatkan tuk yang satu ni!!
1. Gak perlu banyak baca entar bisa bosan yang penting rajin baca ya? (intinya sama aje kale)
Tahu gak kalian semua kalau dulu Rasulullah tu gak pinter loh? Bahasa gaulnya (goblok) tapi coba lihat guys, beliau punya guru yang hebat banget, malaikat Jibril yang ngajarin beliau Iqro' terus sampai deh beliau jadi orang yang luar biasa. Jadi intinya, terus berusaha belajar membaca, baca, terus baca, sampai pintar baca, dan hebat baca, walau da pintar, tapi tetap menghargai gurunya. Nah! mulai sekarang terus berusaha dan sayangi guru ya!! Walau kadang gurunya gak enak dan cerewet, tapi tetap aja dia orang lebih hebat dari pada kita.
2. Menulis lebih hebat dari pada cuma denger-denger gak jelas
Kata guru aku, menulis itu separoh dari keberhasilan dalam belajar. (Bener gak ya? Entar kamu tanya aja langsung sama guru aku. Ok! entar ku kasih alamatnya ya. He…).
Kalau ada tulisan dalam belajar, kita bisa ingat lagi dengan cara membaca tulisan kita. Walau aku tahu tulisan kamu kayak cacing kepanasan, tapi itu bisa buat kamu ingat banyak loh akan pelajaran kemaren2. Aku jamin deh! Gak percaya? coba aja sobat. Kamu pasti berhasil dalam belajar. pasti berhasil dalam belajar.
3. Berbicara gak cuma cuap-cuap bebek tapi penuh dengan makna
Banyak orang gak pandai ngomong tapi bisa suksess, tapi kalau kebanyakan ngomong kadang jadi tukang gombal. Makanya orang yang banyak ngomong tapi penuh dengan makna aku yakin banget dia bisa lihat sikon di mana harus ngomong di mana harus tutup mulut. Dalam keadaan kelas ketika kerja kelompok ya! Ngomong atuh walah cuma bisa bilang setuju, itu bisa ngebuat kamu jauh lebih di hargai ketimbang kamu cuma tahu diam, diam dan....
4. Yang terakhir, banyak-banyak do………….a
Orang sukses tu gak pernah lupa sama Tuhan lo? Tahu gak ilmuan yang namanya Thomas Alfa Edison, kalau dia gagal, dia aja bilang “Oh…My God”. Karena kita orang Indonesia jadi kita bilang “ya Allah”? Gak pake bahasa Inggris tapi keren juga kita pake bahasa Arab kadang kita bilang “astagfirullah”. Intinya sukses gak sukses tetap ingat Tuhan biar Tuhan juga ingat kita. Kalau tuhan gak ingat kita berabe jadinya, entar kalau kita kesasar ke neraka Tuhan kan gak tahu. Padahal kita tadinya penghuni surga. Ok! sepakat sobat kalau semua yang kita lakukan tuk belajar kudu mesti ingat Tuhan.
Hore…. Aku berhasil jadi orang yang pinter dan sukses, terus apa janji Allah..?
"Allah meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman dan mempunyai ilmu." (QS 58:11)
Dan ingat yang satu ini.
"Maka pernahkah engkau melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya, mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutup atas penglihatannya? Siapakah yang akan memberinya petunjuk selain Allah?" (QS 45:23)
Wallahu'alam
Read more >>

Sabtu, 29 Januari 2011

Cinta Allah

Sungguh bahagia kala kita bisa merasakan hangatnya cinta dari Sang Pemilik Cinta, betapa tidak ketika Allah mencintai seseorang maka Dia akan memerintahkan kepada segenap malaikat yang ada di langit untuk mencintai orang itu. Selanjutnya para malaikatpun akan turun ke bumi dan mengabarkan pada seluruh makhluk Allah bahwasanya Allah mencintai si fulan/fulanah dan seluruh makhlukNya pun akan senang dan cinta terhadap si fulan/fulanah itu.
Walaupun sekiranya seluruh makhluk yang ada di dunia ini akan menjatuhkan orang itu, namun kala orang itu sudah dicintai oleh Sang Pemilik Cinta maka tak dapat seorang pun kan mampu menjatuhkannya. Begitupula sebaliknya walaupun seluruh makhluk di dunia ini berusaha mengangkat derajat seseorang, namun manakala Allah membencinya maka tak dapat seorang pun kan mampu untuk mengangkatnya.
Sungguh tak takutkah wahai jiwa-jiwa yang lemah, akan murkanya Allah karena kala Dia sudah meninggalkan engkau maka tak seorangpun yang mampu tuk menolongmu, maka oleh karena itu wahai jiwa yang lemah, jiwa yang penuh dengan noda lumpur teruslah kejar cintaNya, larilah mengejar rahmatNya dan janganlah engkau lari menjauhi rahmatNya. Seringnya kita melalaikan setiap nikmat yang kita peroleh, seringnya kita tak syukuri setiap nikmat yang kita dapatkan karena kita terkadang meremehkannya sehingga kita tak pernah mensyukuri setiap apa yang kita dapat karena merasa itu hanya sesuatu yang kecil dan tak penting.
Namun kita kan merasa butuh ketika kita berada dalam keadaan terhimpit, ditimpa masalah yang berat, terjatuh udah gitu tertimpa tangga lagi eh ada genting jatuh…baru deh inget pada Allah, tapi itu sih masih mending ya, daripada ini sudah ancur-ancuran bukannya ingat pada Allah eh dia malah minta pada selain Allah…wah itu sih double dah udah mah gak bersyukur kala kelapangan malah sekarang meminta kepada selainNya..masya Allah.
sekali lagi wahai jiwa yang sedang resah, wahai jiwa yang lemah, jiwa yang rapuh, ingat Allah kala lapang maka Allahpun akan ingat kala engkau sempit, datangilah Dia dengan berjalan maka dia akan mendatangi mu dengan berlari, begitu besar rahmatNya, betapa besarnya cintaNya kepada kita semua tak merasakah kita akan hal itu..Maka nikmat manakah yang kamu dustai…
Read more >>

Nikmatnya Hidup

sujud-syukur-1

Bila hidup ini tidak halangan, tentu tidak menarik. Terlebih dahulu di-cast dengan ilmu, lalu kita amalkan dalam kehidupan, seperti bertarung dalam kehidupan nyata ini. Tapi kita harus benar-benar dapat mengukur diri kita. Misalnya, ketika terjadi pertemuan dengan kalangan tertentu, yang membuat keimanan kita turun, bererti pertemuan itu tidak bagus untuk kita. Bererti iman kita belum cukup untuk dapat menangkis pengaruh negatif dari kelompok itu. Maka untuk sementara waktu kita perlu berhijrah dari lingkungan tersebut, dalam rangka menguatkan diri. Sehingga pada waktunya, kita sudah sedia untuk terjun ke dalam kehidupan sebenar, namun kita sudah berbekal dengan kemampuan yang lebih baik. Kita harus mendakwahi mereka, ketika kita sudah yakin dengan kekuatan diri kita. Di-cast dapat juga dengan cara berkumpul dengan orang-orang soleh. Diamnya saja akan berpengaruh terhadap keyakinan kita.

Yang paling membuat hidup kita tidak selesa adalah kebingungan, ragu-ragu, dan keraguan, kerana setiap yang meragukan membuat hidup kita tidak jelas. Dalam menjalani hidup ini, apabila belum mengenal peta hidup dengan jelas, maka menyebabkan hidup menjadi gamang, ragu, dan sangat meletihkan.

Dalam menjalani hiduup ini, harus jelas hala tujunya dan bagaimana dalam melangkahnya, siapa Tuhan kita, siapa kita, apa yang bahaya, dan apa yang menyelamatkan, akan ke mana kita, dan sebagainya. Kalau sudah semuanya jelas, maka akan mantap dan tidak akan bingung dalam menjalani hidup.

Manusia diciptakan dan diurus oleh Allah SWT. Tugas kita di dunia ini adalah menjadi hamba Allah. Mematuhi apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi apa yang dilarang Allah. Perkara rezeki adalah mutlak dalam genggaman Allah. Kalau kita patuh kepada Allah dan yakin dengan kekuasaan Allah, Sang Pemberi rejeki pasti akan menjamin segala keperluan rezekinya.

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. QS At-Thalaq : 2-3

Kita bekerja bukan hanya untuk mencari wang, tapi merupakan amal soleh dalam menjemput rezeki atau nafkah kita. Yang dicari keberkahan dan redha Allah SWT. Orang yang mencari redha Allah tidak akan ragu kepada Allah SWT sebagai pemberi rezeki, pasti kita akan bertemu dengan rezeki kita, sehingga tidak akan mahu berbuat haram. Kalau seseorang tidak mencari redha Allah, maka ia akan menghalalkan berbagai cara.

Dengan demikian, berbeza antara orang yang bekerja hanya untuk mencari wang, dengan orang yang bekerja untuk mencari redha-Nya. Orang yang mencari redha Allah, sama sekali tiada keraguan, yakin pasti bertemu dengan rezekinya. Selama sesuai dengan perintah Allah, tidak perlu menghiba-hiba kepada manusia, kerana manusia tidak dapat memberikan apa pun, tanpa izin Pemilik Semesta Alam.

sujud-syukur-2

Kita bergaul dengan manusia, bukan untuk menuhankan, dan memelas kepada manusia. Kita bergaul dengan manusia kerana Allah menyuruh kita bergaul dengan manusia dengan baik. Kita berbuat baik bukan untuk dihargai. Orang menghargai, dan mengakui kebaikan kita atau tidak, bukan urusan kita. Urusan kita adalah bergaul dengan manusia dengan baik sesuai perintah-Nya. Tidak boeh takut kepada manusia. Diri kita milik Allah, tak akan jatuh sehelai rambut pun tanpa izin pemilik-Nya. Tidak akan pernah mati, kecuali Allah yang mematikan.

Manusia bukan pemberi rezeki, manusia hanya makhluk sebagai jalan dari ketentuan Allah. Tugas kita jelas, menjemput rezeki kita dengan cara yang halal. Semua anak-anak kita ada rezekinya. Tugas orang tua membawa anaknya mengenal siapa penciptanya, Lukmanul Hakim menjadi contoh bagaimana seorang hamba Allah, yang tidak bertuhankan selain Allah. Beliau mendidik anak untuk mengenal-Nya, dengan itu akan berjumpa dengan rezekinya yang berkah. Dan akan berjumpa dengan rezeki dan takdir terbaik dalam kehidupannya. Setelah kita mati, warisan terbesar kita kepada anak-anak kita adalah keyakinan dan istiqamah taat kepada Allah.

Dunia ini hanya tempat persinggahan. Semua kita akan tinggalkan. Dunia tidak ada apa-apa. Dunia bukan untuk memperbudak kita, tapi dunia diciptakan untuk menjadi pelayan kita. Harta, pangkat, gelaran, tidak ada apa-apa erti. Orang-orang zalim dan ingkar diberi oleh Allah dunia ini. Kemuliaan bukan dengan pencapaian duniawi, tanda kemuliaan bukan dengan berharta atau berpangkat, melainkan dengan takwa.

Takwa itu tandanya hatinya yakin, patuh kepada Allah, lahir batin. Redha dengan semua takdir yang telah ditetapkan Allah. Allah tidak pernah zalim dalam menentukan takdir kita. Jelas hidup ini hanya singgah sebentar di dunia dan dunia tidak dibawa ke alam kubur.

Siti hajar ketika ditinggalkan Nabi Ibrahim yang merupakan perintah Allah, ia lantas mengikutinya. Lalu tatkala memerlukan air untuk diri dan anaknya, beliau pun berlari-lari mencari air ke bukit shafa dan marwah. Namun air tidak muncul di bukit tersebut melainkan di sekitar ka’bah yang berjarak seratus meteran dari sana.
Maka tugas kita dalam hal ini adalah untuk menyempurnakan ikhtiar, bukan menentukan hasil. Jangan pernah risau dengan janji Allah. Sesungguhnya yang berbahaya bagi diri kita adalah keburukan dari diri kita sendiri. Orang lain hanya menjadi jalan.

sayangi-iman-anda

Sekarang masalah apa pun yang menimpa, jangan sibuk dengan orang yang menjadi jalan, melainkan sibuk dengan diri kita yang menjadi penyebabnya. Kebaikan kembali pada pembuatnya, begitu pula keburukan. Tidak ada yang merosak diri kita selain dari keburukan diri kita.

Ketika kita menghadapi kesusahan, kita tidak dapat menyelesaikan dengan kemampuan kita, melainkan dengan pertolongan Allah. Bagaimana jalan keluarnya? Adalah dengan bertaubat.

Barangsiapa yang memperbanyak istighfar, Allah akan menenangkan hatinya, Allah akan memberi jalan keluar, dan rezeki pertolongan dari yang tidak terduga.
‘maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS Nuh : 10-12)

Rezeki termahal dalam hidup ini adalah hati yang yakin, dan lahiriahnya patuh kepada Allah dengan istiqamah. Kejayaan orang adalah yakin kepada Allah, tidak ada keraguan dalam hatinya. Tidak bersedih hati. Kunci yakin adalah hati yang bersih. Makin bersih dari kemusyrikan, kemunafikan, dan cinta duniawi, hati akan langsung merasakan keyakinan, hati peka, doa mustajab, akhlak mulia, dan auranya tenang. Maka jangan ukur kejayaan seseorang dengan duniawinya, melainkan lihatlah sejauh mana keyakinannya yang merupakan kurnia Allah tidak ada tolok bandingannya.

Sekuat tenaga mengarungi hidup, disusuli dengan semangat kebersihan hati. Cari sahabat yang dapat membantu membersihkan hati. Seperti kereta yang tidak berfungsi whipernya/ pembersih kaca ketika hujan lebat, maka dia akan risau. Bukan tiada jalan, melainkan tidak dapat melihat jalan. Seperti itu pula ketika kita melihat dengan mata hati yang tertutup dosa. Oleh kerana itu, kembalilah kepada Allah, seperti kaca yang bersih, maka akan tampak semua yang ada, kerana tidak tertutup, seperti udara bagi paru-paru ini, penyelesaian sesungguhnya terhampar dekat kita.
Read more >>

Hidup Harus BersYukur

Aku gak tahu kenapa, mungkin kamu yang baca juga gak tahu kenapa kita bisa dilahirin ke dunia ini. Padahal, hidup di dunia ini gak gampang lho. Dari yang namanya balita terus tumbuh besar. Dibiayain sekolah ma orang tua. Terus sampe akhirnya cari kerja.
Semuanya berkesinambungan. Apalagi kalau kita semakin dewasa. Makin tambah banyak aja masalah yang menimpa. Pusiiiiiing rasanya..
Tapi kita kembali lagi kepada (Yang Maha Menciptakan) Allah SWT. Sudah pasti Allah telah menciptakan makhluk yang sempurna seperti kita ini tidak dengan sia-sia. Pasti ada tujuannya. Nah, oleh karena itu kita tak sepantasnyalah mengeluh tentang apa yang telah terjadi di hidup kita ini.
Entah, buruk atau paling buruk sekalipun. Semuanya pasti ada makna yang bisa diambil. Juga ketika kita sedang mangalami kebahagiaan, kita juga harus bisa berpikir bahwa kesenangan yang kita dapatkan ini adalah datangnya dari Allah SWT.
Karena apa yang telah diberikan oleh Allah SWT. Semuanya mesti kita syukuri.
Entah kita kaya atau miskin. Entah kita sakit atau sehat. Entah kita sedih atau senang. Walau bagaimanapun,apa yang telah terjadi pada diri kita. Haruslah kita SYUKURI..
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin……
Read more >>

Gimana Media membohongi Manusia

Bagi sebagian besar umat manusia, media merupakan sumber informasi vital dan dibutuhkan setiap harinya. hampir semua informasi kita dapatkan dari media entah itu surat kabar, televisi, radio atau internet. Namun tidak semua berita yang kita dapatkan dari media adalah benar, sebagian membingungkan dan sebagian lagi berisi berita bohong.
Bagaimana media membohongi manusia adalah fokus dari tulisan ini, dengan ini kami berharap agar setiap manusia, muslim khususnya, menjadi lebih waspada dan kritis terhadap berita-berita yang dituliskan setiap jurnalis.
Strategi yang digunakan media adalah tidak menuliskan apa yang sebenarnya terjadi. Sebagai contoh misalnya media beramai-ramai melaporkan seorang anak Israel tertembak mati oleh pejuang palestina di wilayah perbatasan. Berita ini diulas berhari-hari bahkan berminggu-minggu pada kolom utama sehingga membentuk opini bahwa pejuang Palestina adalah monster pembunuh anak-anak dan tidak pantas dikasihani. Apa yang sebenarnya juga terjadi pada saat dan tempat yang sama adalah puluhan ibu-ibu Palestina hanya bisa berdiri dipinggir kawat berduri berharap bisa menjenguk anaknya yang sudah berbulan-bulan terpenjara di rumah sakit Israel. Tetapi kemudian media hanya memberitakan kematian seorang anak Israel dan sama sekali tidak menuliskan puluhan bahkan ratusan anak Palestina yang terpenjara dan berada dalam kekuasaan Israel serta ratusan nyawa rakyat Palestina lainnya.
Tugas para jurnalis sebenarnya tidaklah semulia yang kita pikirkan, sebagian dari mereka berhati kejam bahkan lebih kejam daripada tentara Israel paling kejam sekalipun. Jika seorang tentara membunuh berdasarkan perintah atasan, maka seorang jurnalis bisa menghasilkan jutaan dukungan dari pembacanya dan menghasilkan milyaran dollar dana segar bagi organisasi/negara yang dibelanya untuk siap melakukan pembataian yang lebih dahsyat lagi. Sedang pelaku kejahatan mendapat jaminan kenyamanan karena apa yang dilakukannya akan ditutup rapat-rapat oleh para jurnalis yang tampil manis penuh senyum di televisi anda.
Sebagai ilustrasi perhatikan apa yang dilaporkan media terhadap korban konflik Israel-Palesina selama tahun 2001 sebagai berikut:
1. ABC melaporkan jumlah korban di pihak Israel 300% lebih banyak dibanding Palestina
2. CBS meloparkan jumlah korban di pihak Isreal 380% lebih banyak dibanding Palestina, dan
3. NBC meloparkan jumlah korban di pihak Isreal 400% lebih banyak dibanding Palestina.
Bandingkan dengan jumlah korban yang sebenarnya terjadi dilapangan. Selama tahun 2001 jumlah korban tewas di pihak Israel adalah 165 orang sedangkan jumlah korban meninggal di pihak Palestina adalah 549 orang (sumber B'Tselem). Dari data ini yang terjadi sesungguhnya jumlah korban di pihak Palestina adalah 330% lebih banyak dibanding Israel tetapi yang dilaporkan oleh media justru sebaliknya. Jurnalis adalah pembohong ulung
Korban anak-anak akibat perang adalah issue yang sangat kritis yang bisa mengundang kemarahan semua orang apapun agamanya jika mereka mengetahuinya. Media kafir tahu betul hal ini sehingga mereka berusaha dengan sangat kuat untuk menutupi jumlah kematian anak Palestina akibat kebiadan Israel. Sebaliknya mereka membuat laporan bahwa pihak Palestina lah yang gemar menjadikan anak-anak sebagai target pembunuhan mereka.
Perhatikan laporan dari media-media berikut:
Tahun 2001:
- ABC melaporkan jumlah anak Isreal yang menjadi korban adalah 1380% lebih banyak dibanding anak palestina
- CBS melaporkan anak Israel yang menjadi korban adalah 640% lebih banyak dibanding anak palestina
- NBC melaporkan jumlah anak dipihak Israel adalah 1240% lebih banyak dibanding anak palestina
- Harian New York Times melaporkan jumlah anak Israel yg jadi korban adalah 35 anak, sedang di pihak palestina hanya 23 anak.
Berapa sebenarnya jumlah anak yang menjadi korban?
- Jumlah anak israel yang menjadi korban: 28
- Jumlah anak palestian yang menjadi korban: 131
(sumber: Laporan B'Tselem)
Jumlah anak palestina yang menjadi korban keganasan tentara Israel sebenarnya adalah 467% lebih banyak daripada jumlah anak Israel, tetapi media telah membutakan mata dunia sehingga Israel lebih leluasa melakukan pembantaian terhadap anak-anak Palestina di tahun-tahun berikutnya.
Mari kita lihat data tahun 2004.
- ABC melaporkan jumlah anak Isreal yang menjadi korban adalah 900% lebih banyak dibanding anak palestina
- CBS melaporkan anak Israel yang menjadi korban adalah 1280% lebih banyak dibanding anak palestina
- NBC melaporkan jumlah anak dipihak Israel adalah 990% lebih banyak dibanding anak palestina
Jumlah anak Palestina yang menjadi korban meningkat menjadi 197 anak, dan jumlah anak Israel yang menjadi korban turun menjadi 8 anak saja.
Kehebatan media menutupi kematian anak akibat keganasan Israel telah menjadikan terorisme Isreal tidak tersentuh oleh perhatian dunia dan mereka pun terus menerus melakukan pembunuhan dan kejahatan selama orang palestina masih ada hingga bangsa Palestina punah dari dunia.
Ingat apa yang diucapkan oleh Golda Maier, perdana menteri Israel tahun 1969
"Tidak pernah ada makhluk yang lebih buruk daripada orang Palestina, mereka tidak selayaknya hidup"
Media selalu meletakkan berita kematian pihak Israel di headline mereka dan melaporkannya berulang-ulang sehingga pembaca merasa jumlah korban di pihak Israel jauh lebih banyak.
Strategi ini adalah penerapan dari prinsip Israel yang diadopsi oleh media
"Satu juta orang Arab (Palestina) tidaklah lebih berarti daripada ujung kuku orang Yahudi" (Rabbi Yaccov, dimuat di harian New York Times 28 Februari 1994).
Dari fakta-fakta ini saya berani menuliskan bahwa membeli media yang berpihak kepada Israel dan kafir berarti ikut mensupport Israel membantai rakyat Palestina.
Read more >>

Senin, 24 Januari 2011

pahala orang Haji

Kebanyakan ndak kalo kamu yang sat ini banyak banget dosanya sebanyak butir-butir pasir di laut kali ya tiba-tiba putih bersih tanpa dosa, seperti saat dilahirkan ibunda tercinta tempodoelo. Manna bisssa?????? Perscaya ga’ , ternyata kamu bisa ngehapus semua dosa-dosamu, dengan amalan yang ringan. Ini benar-benar fakta looooo, bukan janji. Pingin tahu caranya? Inilah tips nya Nabi SAW;
Man hajja hadzal baita falam yarfust walm yarfuq roja’ kama wldathu ummuhu.” Siapa ke haji dan tidak berkata kotor serta berbuat fasik, maka ia kembali (tanpa dosa) seperti saat dilahirkan ibunya”.(HR.Bukhori)
(Aduh seneng banget ya. Makanya, niatin sejak sekarang untuk bisa ke haji. Percaya deh, meski sekarang belum kebayang duit dari mana, asal niat bener-bener tulus, suatu saat, entah kapan insyallah jadi ke haji. Amiin)
Read more >>

Purnama Dalam Surga

Ada kan temen kamu yang bilang kalo ibadah itu nadk boleh pamrih, harus aemata-matakarena Allah. Ibadah ndak boleh karena minta dapat pahala atau minta Surga. Ndak boleh niat ibadah agar ndak dimasukin ke Neraka. Sebab kalo masih ada Surga atau pahala artinya masih ada pamrih. Dia bilang yang kayak gitu itu ibadahnya orang awam.
Katanya, kalo yang udah makrifat, ibadah ya sekedar untuk cariridho Allah. Ndak urusan nanti mau di masukin ke Neraka atau ndak boleh msuk Surga. Yang penting dapat ridho Allah, katanya. (Duh, berani amat ya, kok nggak takut ama Neraka).
Trus dia bilang manusia ada tiga tingkatan; Tingkat syriat, tingkat hakikat dan tingkat makrifat. Konon, masing-masing punya cara sendiri dalam beribadah, termasuk soal tujuan dan orientasinya. Konon pula ada yng berpendapat, kalo udah pada tingkat makrifat, ya udah ndak perlu shalat, puasa dan nglakonin kewjiban agama lainnya. (hebat amat, kan. Sampe-sampe ngalahin para Nabi?).
Sekarang gimana kamu ngejawabnya? Confuse jga kan? Makanya, belajar agama dong, biar ndk dikadali ama orang yang sok ngerti agama, padahal ngreka-ngreka.
Jawabnya mudah aja! Gini, bilango, agama Islam itu ya apa yang di wahyukan Allah ke Nabi Muhammad SAW. Yaitu Al-Qur’an dan Hadist. Jadi, apa sja yang nyangkut urusan agama kembalikan aja, ada dalilnya ndak dari Qur’an atau Hadist shahih? Trus jangan berhenti hanya di sini!, pemahamannya juga harus benar. Yaitu sesuai dengan pemahaman yang disampaikan oleh Nabi ke para sahabat, lalu Tabi’in dan Tabi’it tabi’in. ini prinsipnya. Maka, setiap apa saja yang dilakukan sebagai ajaran Islam harus dikembalikan ke prinsip ini. Lihat Qur’an surat An- Nisa’:59. Lalu sampaikan hadist shhih riwayat Imam Muslim dari Aisyah Ra, bahwa Rasulullah bersabda, “ barangsiapa mengamalkan suatu amalan yang tidak atas perintahku, maka ia tertolak.”
Okay, sekarang ujilah omongan temen kamu di atas dengan prinsip yang sudah kamu ketahui tadi. Benarkah ada dalil di Al-Qu’an atau Hadist yang ngejelasin bahwa ibadah itu harus semata ikhlas karena Allah? Nah, kalo yang ini benar. Diantara dalilnyaQur’an surat bayyinahayat 5 dan hadist Umar bin Khothob tentang niat.
Lanjut , sekarang soal niat ibadah ndak boleh minta pahala atau ngarepin surge, harus murni mencari ridha Allah. Yang pnting ridha Allah, meski dicemplungin ke Neraka. Apa bener demikian? Tegesnya, ada ndak larangan minta Surga dan mohon perlindungan dari Neraka? Coba dech minta para ustadz agar membolak-balik Qur’an dan seluruh kitab Hadist. Ndak akan ketemu dalill yang melarang minta Surga dan mohon perlindungn dari Neraka, bahkan sampe kamu tua bi ubanan, ndak akan nemukan dalilnya. Apalagi dibilang dimasukin neraka ndak apa-apa, asal dirihoi Allah. Ini mah keblinger! Mana ada orang yang dirihoi Allah dimasukin Neraka?.
Justru dalil-dalil yang ada malah sebaliknya. Al-Qur’an dan Hadist menegaskan agar kita mengharapdan minta Surga. Demikian pula dalil agar kita dilindungi Allah dari api Neraka. Dan dalil-dalil itu jumlahnya buanyak banget. Nabi Muhammad SAW jga mengajarka n agar pada saat tasyahud skhir kita membaca doa, Allahumma inni a’udzubika min ‘adzabi jahannama wa min ‘adzabil khobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihil dajjal.” Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa Neraka Jahannam dan dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, juga dari fitnah Al-masih Ad-Dajjal.”(Hr. Bukhori Muslim).
Minta Surga dan dijauhkan dari Neraka itu tidak bertentangan dengan keikhlasan dan ridha Allah. Justru itulah yang yang dituntunkan Nabi Muhammad SAW. Kita disuruh takut banget ama Neraka, dan disuruh ngarepin banget bisa masuk Surga. Dan kita-kita sebagai umat Muhammad, harus ngikuti apa saja yang diajarkan Nabi SAW, ndak boleh mangkir bin nyeleweng sejengkal pun. Bahkan missal tidak percaya sebagian hadist saja, itu berarti kita udah ndak kesebutsebagai umat Muhammad. Kita harus taat terhadap apa saja yang disampaikan Nabi SAW lihat Qur’an surat Al-Hasyr:7. Tentu hadist-hadist yang sudah direkomendasikan para ahli Hadist tentang keshahihannya dan kebolehannya sebagai dalil atau hujjah. Soal kasta-kasta, kagak ada dalilnya. Yang ada dala Al-Qur’an atau Hadist adalah istilah-istilah seperti takwa, shalih, mukmin, muslim, muhsin. Kaggak pernah Nabi SAW bilang, kalo beliaua termasuk orang ma’rifat, umatnya disebut orang-orang awam dan sebagainya. Apalagi sampe bilang, ada sebagian orang yang boleh tidak mejalankan syariat agama karena udah pada tingkat makrifat. Suwer, kagak ada dalilnya!
Itu semua hanya karangan. Urusan agama ndak boleh ngarang-ngarang. Siapapun ndak boleh punya kewenangan dan otoritas untuk bikin-bikin aturan dlam urusan agama. Bahkan meski seorang ulama besar, dia harus manut 100% terhadap nabi SAW. Dan setiap orang, meski ulama besar, kalo pendapatnya bertentangan dengan Qur’an dan Hadist, maka harus di tolak.
Trus, coba siapa yang lebih baik dan lebih takwa dari Nabi SAW ? No body ,kan? Kamu-kamu kan tahu, kalo Nabi itu contoh yangsempurna dalam nglakonin perintah dan syariat Allah. Sampe-sampe kaki beliau bengkak karena tekun dan lamanya beliau shalat malam. Nah, lo! Jadi, nggak ada itu klasifikasi masih syariat atau udah makrifat sehingga ndak perlu njalanin shalat dan perintah agama linnya.
Kalo ada orang yang sudah mkrifat sehingga dia ndak mau shalat, puasa dan njalanin perintah agama lainnya, sebaliknya malah berzina, judi, mabuk-mabukan de el-el atas nama sudah makrifat maka saksikannlah bahwa dia udah keluar dari Islam.
Read more >>
 
HTML,BODY{cursor: url("http://downloads.totallyfreecursors.com/cursor_files/heartmultiglitter.ani"), url("http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/heartmultiglitter.gif"), auto;}
Free Heart Multi Glitter MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com